Timnas basket Indonesia gagal mengalahkan Satria Muda Pertamina. Pelatih Milos Pejic menyebut para pemainnya butuh waktu untuk nyetel.
Indonesia akan menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2025. Indonesia berada di Grup A bersama Thailand, Australia, dan Korea Selatan.
Laga perdana skuad asuhan Milos akan menghadapi Thailand di Nimibutr Stadium, Thailand, 22 Februari, lalu Australia 25 Februari di Indonesia Arena.
Lalu, berlanjut pada November untuk laga ketiga dan keempat melawan Korea Selatan serta Thailand. Pada Februari 2025 melawan Australia dan Korea.
Tahu lawan-lawannya tidak mudah, Indonesia mempersiapkan diri sebaik mungkin. Salah satunya menggelar uji tanding dengan tim lokal seperti Satria Muda yang bergulir di GOR Soemantri Brodjoenegoro, Kuningan, Jumat (16/2/2024).
Hasilnya, Indonesia diimbangi Satria Muda 83-83. Kaleb Ramot menjadi pemain dengan poin tertinggi yaitu 19 poin, disusul Juan Laurent dengan 16 poin dan Lester Prosper dengan 15 poin.
“Pertandingan yang bagus untuk kami. Ini adalah pertandingan scrimmage pertama kami di pemusatan latihan ini. Kami akan memainkan satu pertandingan lagi pada hari Senin,” kata Milos kepada pewarta.
“Tidak terlalu banyak waktu, tetapi kami mencoba melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan tim untuk pertandingan pertama di Bangkok,” lanjutnya.
Dibanding di SEA Games 2022 Vietnam, saat Indonesia berhasil merebut medali emas, tim untuk kualifikasi Piala Asia kali ini memang didominasi pemain muda.
“Ya, tim ini masih baru. Hanya Vincent (Kosasih) dan Agassi (Goentara) dari tim emas (SEA Games) Vietnam. Sementara 10 pemainnya tidak ada (masuk). Akan tetapi Kami ingin melakukan itu,” dia menjelaskan.
Baca juga: PP Perbasi Kirim Timnas Elit Muda Ikuti Kejuaraan Basket di China |
“Kami ingin menempatkan orang-orang baru di lapangan. Kami ingin menempatkan para pemain muda yang belum berpengalaman di lapangan,” tambah Milos.
“Banyak pelajaran kecil yang kami ambil pada laga tanding hari ini. Kami harus belajar terlebih dahulu untuk bermain sebagai sebuah tim. Itu sangat penting. Untuk penyerangan, kami membutuhkan lebih banyak waktu.”
“Kami membutuhkan lebih banyak waktu bersama untuk menetapkan semua prinsip ofensif. Tapi seperti yang saya katakan waktunya singkat dan kami berusaha melakukan yang terbaik.”
“Dan Australia salah satu tim terbaik di dunia. Tapi kami tidak takut. Kami ingin bermain basket. Tidak ada yang lain,” kata Milos.
Baca juga: Prestasi Basket Putra Menurun, Perbasi: Bakal Ada Review Besar |